Tuesday, June 10, 2014

KONSEP DASAR PENGERTIAN TUJUAN PERBANDINGAN PERKEMBANGAN KONSEPSI BIMBINGAN DAN KONSELING




KONSEP DASAR PENGERTIAN TUJUAN PERBANDINGAN PERKEMBANGAN KONSEPSI BIMBINGAN DAN KONSELING


Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu:Drs. Suharso M.Pd., Kons.
Rombel:50



Oleh:
Febri Ahmad Darmawan     6301412016
Pendidikan Kepelatihan Olahraga, S1







MATA KULIAH DASAR KEPEMDIDIKAN (MKDK)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
A.  Pengertian Bimbingan dan Konseling
1.    Pengertian Bimbingan
            Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “Guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti “menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu”. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.
           Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno, 2004:99).
            Djumhur dan Moh. Surya (1975) memberikan pandangannya tentang bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan sitematis kepada individu untuk memcahkan masalah yang dihadapinya. Winkel (2005) memberikan definisi bimbingan ialah usaha melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri.
            Sedangkan menurut Bernard & Fullmer (1969) mengemukakan bahwa bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan realisisasi pribadi setiap individu.
Berdasarkan pengertian konseling menurut para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi permalahan yang dialami oleh individu atau seseorang tersebut, dengan cara terus menerus dan sitematis.       
2.    Pengertian Konseling
            Secara etimologi, istilah konseling berasal dari bahasa Latin, yaitu“Consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan kata “menerima” atau “memahami”.
            Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien (Prayitno, 2004:105).
            Menurut Bernard dan Fullmer (dalam Prayitno dan E. Amti, 1994:101) Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan  kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang  bersangkutan untuk mengapresiasi ketiga hal tersebut.
            Sedangkan menurut Sulianti Saroso, Konseling adalah proses pertolongan dimana seseorang dengan tulus dan tujuan jelas, memberi waktu, perhatian dan keahliannya, untuk membantu klien mempelajari keadaan dirinya, mengenali dan melakukan masalah terhadap keterbatasan yang diberikan lingkungan.
            Berdasarkan pengertian konseling menurut para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa konseling merupakan proses pemberian bantuan secara intensif dan sistematis dari seorang konselor kepada kliennya dalam rangka pemecahan suatu masalah agar klien mendapat pilihan yang baik. Disamping itu juga diharapakan agar klien dapat memahami dirinya (self understanding) dan  mampu menerima kemampuan dirinya sendiri.

B.  Tujuan Bimbingan dan Konseling
            Secara garis besar, tujuan bimbingan dan konseling dibagi menjadi 2, yaitu tujuan umun dan tujuan khusus. Guna memperjelas apa yang menjadi tujuan umum dan khusus, akan disampaikan penjelasannyasebagai berikut:
1.    Tujuan Umum
            Ditinjau dari perkembangan konsepsi bimbingan dan konseling senantiasa mengalami perubahan, dari yang sederhana sampai yang komprehensif.Tujuan umum bimbingan dan konseling dengan mengikuti pada perkemangan konsepsi bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya, berbagai latar belakang yang ada, serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
2.    Tujuan Khusus
            Tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahanya. Dengan demikian maka tujuan khusus bimbingan dan konseling untuk tiap-tiap individu bersifat unik pula, artinya tujuan bimbingan dan konseling untuk individu yang satu dengan individu yang yang lain tidak boleh disamakan.

C.  Perbandingan  Bimbingan Dan Konseling
            Persamaan yang lebih jelas antara bimbingan dan konseling terletak pada tujuan yang hendak dicapai, yaitu sama-sama berusaha untuk memandirikan individu, sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan.
            Sedangkan perbedaan antara bimbingan dan konseling terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien.
            Dilihat dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orangtua, guru, wali kelas, kepala sekolah, dan orang dewasa lainnya kepada individu yang memerlukannya. Sedangkan konseling, hanya dapat  dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih karena sifat dan kegiatannya yang khas.

D.  Perkembangan Konsepsi Dalam Bimbingan Konseling
            Di negara yang bimbingan konselingnya telah maju, terutama di negara Amerika Serikat, perkembangan gerakan bimbingan konseling yang memberikan makna berbeda terus berlangsung. Miller (1961)meringkaskan perkembangan bimbingan konseling kedalam lima periode.
            Pada awal perkembangan, gerakan BK yang diprakarsai oleh Frank Parson, pengertian bimbingan baru mencakup bimbingan jabatan, tahap ini biasanya disebut sebagai periode  parsonian. Peride kedua, bimbingan lebih memusatkan pada bimbingan pendidikan. Pada periode ketiga pelayanan untuk penyelesaian diri mendapat perhatian utama. Periode keempat gerakan bimbingan menekankan pentingnya proses perkembangan individu. Pada tahap kelima, tampak adanya dua arah yang berbeda yaitu kecenderungan yang ingin kembali ke periode pertama, dan kecenderungan yang lebih menekankan pada rekonstruksi sosial dalam rangka membantu pemecahan masalah yang dihadapi individu.
            Perkembangan yang lebih lanjut tentang rumusan bimbingan dan konseling memperlihatkan gejala yang menarik. Belkin(1975) secara tegas menolak konsep, rumusan, ataupun penjelasan yang mengecilkan arti istilah konseling. Daripada meletakkan konseling sebagai bagian dari bimbingan, akan lebih baik dan menguntungkan untuk membangun rumusan tentang konseling yang meliputi juga segala sesuatu yang selama ini disebutkan sebagai bagian dari pelayanan bimbingan.




Daftar pustaka
Mugiarso, Heru. 2012. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Universitas Negeri  Semarang Press.

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

No comments:

Post a Comment